Pencak
Silat dikenal sebagai Seni Beladiri warisan leluhur budaya Rumpun Melayu yang
mengandung 4 (empat) aspek utama, yaitu Pembinaan Mental Spiritual, Kemahiran
Ilmu Beladiri, Seni Budaya disertai gerak dan langkah yang indah dan Aspek
Olahraga yang mampu membuat jasmani
menjadi sehat. Keseluruhan aspek tersebut berpadu menjadi satu dalam
diri seorang pesilat.
Perguruan Pencak Silat Si Macan Tutul dikembangkan oleh Kyai Haji Raden
Aria Permana (Kasepuhan Dalem Kawasan Sukapura) mulai tanggal 25 Maret 1950
di Pamipiran Tasikmalaya, kemudian oleh murid-muridnya disebar luaskan dengan
nama Perguruan Pencak Silat Gelanggang Putra (Si Macan Tutul) dan mengembangkan Aliran Pencak Silat Kombinasi yaitu Gabungan Cimande,
Syahbandar, Madi, Kari, Cikalong, Pamacan, Pamonyet, Cikaret (Cikeruhan) dan
Timbangan, yaitu di daerah Bandung oleh R.S. Sudrajat (wafat 30 Juni 1992) dan di Bogor pada Tahun 1979 oleh Mochamad Enoch (wafat 21 Juni 1998), dan selanjutnya Perguruan Pencak Silat Gelanggang Putra (Si Macan Tutul) di Bogor dikembangkan oleh para
penerusnya, diantaranya : M. Sayuti dan M. Syahrudin.
Untuk
menjaga, melestarikan dan mengembangkan Pencak Silat, diperlukan suatu
pembinaan yang berkelanjutan. Untuk itu, Perguruan Pencak Silat Gelanggang
Putra Kabupaten Bogor, yang berdiri sejak Tanggal 1 Juni 1979, berusaha untuk
dapat menggali dan mencari potensi yang dimiliki para generasi penerus bangsa
yang mencintai Pencak Silat